ANGGOTA DPRD KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG 2004-2008 YANG TIDAK EFEKTIF DI TENDANG KELUAR
Teryanus Salawala M.Si mengamati, selama lima tahun duduk sebagai dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Pegunungan Bintang, secarah khusus masyarakat ketengban sangat kecewa dengan Enam dewan yang mewakili wilayah pemilhan dua yaitu: Damyana Tekege, Cris Tekege, Jimi Wanimbo, Taniyak Enombi, Andi Balyo, Tina Kogoya, Stev Meku. Kelima orang tersebut ini mewakili wilayah pemilihan dua pada tahun 2004-2008. pada waktu itu masyarakat ketengban memberikan kesempatan pertama untuk duduk di kursi legislatif ternyata beberapa dewan tersubut tidak efektif, maka masyarakat ketengban merasa rugi suara.
Pada waktu masyarakat berbondong-bondong pesta demokrasi, baik pemilihan dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) maupun pemilihan Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang. Sekarang masyarakat ketengban mempelajari ginerja dewan perwakilan rakyat daerah tidak efektip. Selama lima tahun ini tidak perhatikan masyarakat ketengban, tidak mau memili kembali, walaupun mereka korban tenaga, waktu, biaya tetapi masyarakat berprinsip bahwa hal material semacam itu, bayar utang selama lima tahun dia bersenang senag oksibil Jayapura, Jayapura Jakarta dengan uang rakyat. Pesta demokerasi nanti tahun 2009 akan datang ini, tidak ada arapan untuk naik ke dua kali, walaupun dia mengeluarkan miliyaran kasih kepada masyarakat ketengban, Bapak ibu perlu tauh bawah uang bukan Jaminan naik ke dua kalinya. Saudara pimpin partai baru maupun partai lama seperti Golkar, Demokrat, PAN, PKB, PDS kecuali Anak Ketenban yang memimpin partai.
Wilayah Ketengban bukan lahan politikus pemerintah pegunungan Bintang,pemerintah perlu perhatikan masyarakat ketengban secara baik ,jangan dijadikan lahan politik untuk kepentingan perut, harapan masyarakat ketengban perlu pembangunan dan perlu kunjungan Dewan dan Bupati.Selama 4 tahun ini Bupati kabupaten Pegunungan Bintang belum pernah kunjungi masyarakat ktengban sampai hari ini jabatan sebagai Bupati abis. Kami masyarakat ketengban bertanya-tanya dalam hati Bapa Bupati ini dipili oleh masyarakat jakarta atau jayapura,kami tidak mengerti. Berdasarkan pemikiran dasar yang telah kami ungkapkan diatas ini,menjadi pertanyaan besar untuk pesta demokerasi 2009 nanti ada yang kami tidak mili jangan dipersoalkan,yang mana kami pili adalah isi hati kami sendiri itu bukan paksaan dari pihak mana pun. Terianus Salawala M.Si

1 komentar:
NGGOTA DPRD KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG 2004-2008 YANG TIDAK EFEKTIF DI TENDANG KELUAR Teryanus Salawala M.Si mengamati, selama lima tahun duduk sebagai dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Pegunungan Bintang, secarah khusus masyarakat ketengban sangat kecewa dengan Enam dewan yang mewakili wilayah pemilhan dua yaitu: Damyana Tekege, Cris Tekege, Jimi Wanimbo, Taniyak Enombi, Andi Balyo, Tina Kogoya, Stev Meku. Kelima orang tersebut ini mewakili wilayah pemilihan dua pada tahun 2004-2008. pada waktu itu masyarakat ketengban memberikan kesempatan pertama untuk duduk di kursi legislatif ternyata beberapa dewan tersubut tidak efektif, maka masyarakat ketengban merasa rugi suara. Pada waktu masyarakat berbondong-bondong pesta demokrasi, baik pemilihan dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) maupun pemilihan Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang. Sekarang masyarakat ketengban mempelajari ginerja dewan perwakilan rakyat daerah tidak efektip. Selama lima tahun ini tidak perhatikan masyarakat ketengban, tidak mau memili kembali, walaupun mereka korban tenaga, waktu, biaya tetapi masyarakat berprinsip bahwa hal material semacam itu, bayar utang selama lima tahun dia bersenang senag oksibil Jayapura, Jayapura Jakarta dengan uang rakyat. Pesta demokerasi nanti tahun 2009 akan datang ini, tidak ada arapan untuk naik ke dua kali, walaupun dia mengeluarkan miliyaran kasih kepada masyarakat ketengban, Bapak ibu perlu tauh bawah uang bukan Jaminan naik ke dua kalinya. Saudara pimpin partai baru maupun partai lama seperti Golkar, Demokrat, PAN, PKB, PDS kecuali Anak Ketenban yang memimpin partai. Wilayah Ketengban bukan lahan politikus pemerintah pegunungan Bintang,pemerintah perlu perhatikan masyarakat ketengban secara baik ,jangan dijadikan lahan politik untuk kepentingan perut, harapan masyarakat ketengban perlu pembangunan dan perlu kunjungan Dewan dan Bupati.Selama 4 tahun ini Bupati kabupaten Pegunungan Bintang belum pernah kunjungi masyarakat ktengban sampai hari ini jabatan sebagai Bupati abis. Kami masyarakat ketengban bertanya-tanya dalam hati Bapa Bupati ini dipili oleh masyarakat jakarta atau jayapura,kami tidak mengerti. Berdasarkan pemikiran dasar yang telah kami ungkapkan diatas ini,menjadi pertanyaan besar untuk pesta demokerasi 2009 nanti ada yang kami tidak mili jangan dipersoalkan,yang mana kami pili adalah isi hati kami sendiri itu bukan paksaan dari pihak mana pun. Terianus Salawala M.Si
Posting Komentar